Indonesia dikelilingi lautan yang membentang luas, ikan melimpah, terumbu karang bagaikan surga semua ada di dalam laut Indonesia. 70 persen dua pertiga luas wilayah Indonesia adalah lautan. Potensinya sangat besar untuk menjadi penggerak perekonomian nasional. Mencari pundi-pundi dari perut laut seharusnya tidak membuat nelayan Indonesia dalam jeratan kemiskinan. Indonesia memiliki ikan yang melimpah wajar saja banyak kapal asing yang tergiur untuk mencuri ikan.
Nelayan Indonesia masih sangat sering disandingkan dengan kemiskinan. Padahal jika kita semua bisa memanfaatkan alam ini tidak ada lagi warga yang miskin. Lautan Indonesia tidaklah sebanding dengan jumlah nelayan Indonesia. Contohnya saja pak Narto beliau sudah menjadi nelayan selama 25 tahun, kondisi perekonomian keluarganya masih saja kesusahan. Mereka hanya bisa bertahan hidup tidak lebih. Penyebab masalah ini semua karena, pak Narto masih mengambil ikan dengan cara tradisional, masih banyak masalah yang tidak semua nelayan memahami seperti teknik penangkapan modern yang “efektif” dan “efisien” serta tata cara penanganan ikan pasca penangkapan. Nelayan tidak paham bahwa penanganan ikan segar merupakan salah satu mata rantai terpenting di dunia perikanan. Kecepatan pembusukan ikan setelah penangkapan sangat dipengaruhi oleh teknik penangkapan, teknik penanganan, dan penyimpanan di atas kapal.
Jika dibandingkan dengan negara Vietnam nelayan kita masih tertinggal jauh, mereka sudah modern dan bisa menghasilkan tangkapan yang lebih banyak dan bisa mengetahui apa saja yang dibutuhkan pasar. Edukasi terhadap nelayan sangat penting ini menjadi PR terbesar dari pemerintah untuk membantu nelayan mengerti cara modern untuk mengambil ikan. Jika pak Narto menjadi nelayan sejahtera dan keluarga bebas dari financial maka semua nelayan juga akan merasakan dampak yang positif dari laut. Saat ini YONK.IO hadir dihadapan kesulitan masyarakat Indonesia untuk membantu perekonomian masyarakat kecil mengatur keuangan yang stabil. Lihat selengkapnya di website (https://www.yonk.io ).
Nelayan Indonesia harus cerdas dan bisa memanfaatkan internet dengan semaksimal mungkin, jika dulu nelayan hanya bermain secara tradisional. Jika dahulu nelayan terbiasa dengan cara-cara tradisional. Mereka terbiasa melempar ikan ke tengkulak atau langsung ke pasar mereka tidak tau berapa harga asli ikan di pasaran dengan transparan. Pada zaman sekarang mereka harus di edukasi dengan pengetahuan tentang teknologi. Aplikasi Nelayan dari LedgerNow ini akan mengubah nasib nelayan Indonesia. Lewat aplikasi ini, seluruh proses penawaran dan negosiasi dilakukan secara transparan. Hasil lelang pun ditransaksikan dengan cara transfer dana. Bukan uang tunai.
Kita semua yakin nelayan Indonesia tidak akan menolak perubahan zaman, dan bisa mengerti aplikasi ini dengan cepat. Mereka akan diberikan pelatihan khusus untuk belajar cara menggunakan aplikasi ini. Aplikasi Nelaya dari LedgerNow.com ini juga dapat digunakan untuk mencari keberadaan ikan, sehingga nelayan dapat menghemat waktu dalam berburu. “Sekarang pendapatan minimal Rp4 juta-Rp5 juta. Mungkin, nanti bisa naik lagi di atas itu.
Melalui pelelangan secara online, nelayan tak lagi perlu menggunakan uang sebagai alat transaksi. Mereka juga bisa memberitahu hasil tangkapan ikan di laut ke pasar ikan sebelum sampai ke daratan melalui aplikasi Nelayan dari LedgerNow.com. Selengkapnya bisa lihat di website https://www.ledgernow.com/ .